Dititik ini, kekuatan ku dipertaruhkan dan dipertanyakan. Malam itu, tak ada yang salah ataupun ada keanehan. Rasaku tetap sama, doaku tetap sama. Belum terlalu pagi, bahkan matahari pun masih enggan menampakkan dirinya. (dering handphone) kacau, kekacauan perasaan yang sesungguhnya menggerayangi pikiran ku sampai tak sadar mata ini mengeluarkan tetes demi tetes air. Salam, selalu menjadi awalan percakapan tapi kalimat kalimat setelah salam kala itu rasanya tak ingin terdengar ditelinga. Entah disebut apakah aku, entah kekuatan atau bukan, mencoba mendangar satu per satu kalimat dengan nada penuh kepanikan dan ketakutan. Ku pernah belajar tehnik distraksi, menghela nafas sejenak untuk membuat sedikit lebih tenang. - Tenang, meski tak sepenuhnya aku memanggilnya dengan harapan ya harapan karena aku percaya harapan itu akan selalu ada entah dengan jawaban yang seperti apa harapan itu dihadirkan. Dengan suaraku yang bercampur sedikit sesegukan, ku panggil nya, ku tuntun nya, tiba pec
Lifestyle | Beauty | Fashion | Travel | And Anything in Beetween